Kendati cara memilih rangka baja ringan (truss) yang aman sudah cukup sering ditulis termasuk di majalah, peristiwa ambruknya rangka atap baja ringan (kebanyakan pada bangunan publik dengan bentang panjang dan sedikit rumah tinggal) terus berulang. Awal Juni 2012 misalnya, atap gedung SD Negeri 20 Pagi Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur, yang direnovasi menggunakan rangka atap baja ringan ambruk sebelum pekerjaannya tuntas, ditengarai karena kelebihan beban.
Seiring kian masifnya penggunaan truss di kota-kota besar di Indonesia sejak satu dekade terakhir terutama untuk struktur atap, orang memang terkesan makin familiar dan kemudian menganggap aplikasinya bisa seleluasa kayu. Kalau semula kita hanya bisa memesannya melalui aplikator resmi, kini di Jakarta dan sekitarnya banyak dijumpai toko yang menjual bebas aneka jenis, merek, dan kualitas truss. Mereka bertindak sebagai agen untuk sejumlah aplikator. Apakah penjualan itu didukung pemahaman yang baik mengenai produk dan sistem aplikasinya, wallahualam.
Panel baja ringan muncul bukan hanya karena kayu yang baik kian sulit diperoleh, tapi juga karena alasan efisiensi pemakaian bahan bangunan. Selama ini penggunaan kayu sebagai rangka hanya berdasarkan perkiraan atau kebiasaan, sehingga ukuran yang dipakai jauh lebih besar dibanding kebutuhannya (over design). Karena itu diberi beban macam-macam pun atap tetap kuat dan tidak ambruk. Padahal bila memakai perhitungan struktural, kayu yang dibutuhkan sebenarnya tidak perlu sebesar itu.
Sebaliknya rangka baja ringan diaplikasikan berdasarkan perhitungan yang akurat menyangkut desain, struktur, bentang, ketinggian, kemiringan, kecepatan angin, dan beban atap. Untuk itu sejak awal rencana pembebanan seperti jenis dan berat genteng, lampu gantung, pemanas air, dan lain-lain, pada struktur atap harus sudah ditentukan. Perhitungan menggunakan perangkat lunak (software) khusus yang dioperasikan secara computerized guna mendapatkan desain atap dan rangka baja ringan yang tepat. Dengan demikian penggunaan rangka atap menjadi efisien namun tetap aman.
Cukup Informasi
Menurut Davy, truss sudah tepat digunakan sebagai rangka atap karena kelangkaan kayu. Belum lagi iklim tropis yang lembab membuat kayu cepat lapuk dan keropos. Namun, karena regulasi penggunaannya belum ada sangat mungkin cerita tentang rangka atap baja ringan ambruk masih akan berulang.
Sudah ada UU No 18/1999 mengenai Jasa Konstruksi yang menjamin keamanan bangunan, tapi peraturan pelaksanaannya masih wacana dan belum dilaksanakan secara benar. Telah ada juga LPJK (Lembaga Pengkajian Jasa Konstruksi) yang memberikan assessment kepada berbagai asosiasi konstruksi yang kemudian mengeluarkan sertifikasi kepada aplikator yang menjadi anggotanya.
“Proses assessment ini seharusnya ketat dan transparan. Kenapa ini dikasih, itu tidak, semua harus jelas. Banyak yang menganggap prosesnya ribet, beberapa malah tinggal bayar untuk dapat sertifikat,” ungkapnya. Karena itu untuk keamanan ia menyarankan fabrikator (produsen truss) atau pemasok memberikan supervisi berupa pelatihan dan pengawasan kepada aplikator (tukang) demi menjaga reputasi produknya.
Ditulis oleh : Yudiasis Iskandar
housing-estate